Apa yang dimaksud dengan inseminasi
dalam rahim?
Inseminasi
dalam rahim adalah suatu teknologi reproduksi berbantu yang paling simpel, di
mana sperma suami yang sudah diproses dimasukkan melalui kateter kecil langsung
ke dalam rahim.
Mengapa sperma perlu diproses?
·
Untuk mendapatkan spermatozoa yang baik berupa bentuk maupun
geraknya
·
Memisahkan sel-sel lain yang merugikan
·
Memisahkan bahan yang dapat menimbulkan kontraksi rahim pada saat
inseminasi
Tujuan inseminasi dalam rahim
Mempersingkat waktu terjadinya kehamilan pada kasus-kasus:
- Unexplained infertility (Keadaan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, di mana pada pemeriksaan standar, kedua pasangan tampaknya ‘normal’
- Infertilitas karena faktor suami yang ringan – sedang
- Masalah servical mucus (lendir servix) pada istri
- Gangguan ovulasi
- Stimulasi ovarium
- Monitoring perkembangan folikel
- Ovulasi
- Preparasi sperma
- Inseminasi
- Follow-up
Pada saat menjelang inseminasi suami mengeluarkan sperma dengan
ketentuan:
- Pengeluaran sperma dilakukan di Klinik Andrologi RSUD dr. Soetomo
- Tidak mengeluarkan sperma 2-7 hari
- Bersihkan alat kelamin dan sekitarnya dengan air kemudian dikeringkan menggunakan tisu
- Pengeluaran sperma dengan cara /masturbasi (onani)
Beberapa teknik preparasi sperma
- Swim-up (Pencucian Renang Atas)
- Column Gradient (kolom bertingkat)
- Sebelum dilakukan inseminasi, pasien harus menjalani skrining untuk menghindari penyakit yang bisa ditularkan lewat sperma
* Hepatitis C
* HIV
* Penyakit menular seksual lainnya
Sperma yang telah dipreparasi diinseminasikan ke dalam rahim pada saat ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi 24 jam setelah induksi ovulasi.
Bila inseminasi dalam rahim
telah dilakukan maksimal 6 kali dan sudah dievaluasi tetap
tidak terjadi
kehamilan maka inseminasi dikatakan gagal