Apa yang dimaksud injeksi intracavernosal ?
Injeksi intra-cavernosal adalah salah satu terapi untuk
disfungsi ereksi, dimana obat langsung disuntikkan pada jaringan erektil di
penis
Kapan menggunakan injeksi intracavernosal ?
Bila pasien telah memakai terapi oral dan mengikuti
petunjuk yang benar dengan dosis maksimal tapi tidak memberikan hasil optimal
atau merupakan pilihan pasien
Kontra indikasi pemakaian injeksi intracavernosal
Pasien hipersensitif terhadap obat yang dipakai
Pasien menderita sickle cell anemia, multiple myeloma
atau leukemia
Pasien dengan kelainan anatomi penis
Penatalaksanaan Injeksi Intracavernosal
- Dokter memberikan informasi mengenai indikasi, efek samping, penyesuaian dosis dan teknik penyuntikan
- Setelah mendapatkan informasi yang cukup dan menyetujui, pasien diminta menandatangani inform concent
- Untuk penyesuaian dosis dan teknik penyuntikan dilakukan di Klinik Andrologi
- Setelah dianggap cukup memahami, pasien dapat melakukan sendiri di rumah dengan mendapatkan brosur petunjuk
Petunjuk / Instruksi Penyuntikan Intracavernosal
- Rentang waktu penyuntikan minimal 3 hari dari penyuntikan sebelumnya
- Jangan melakukan penyuntikan lebih dari 6 kali/bulan
- Simpan obat suntik di dalam kulkas temp. 2-8 ºC (jangan ditaruh di dalam freezer)
- Jangan menambah dosis sebelum konsultasi ke dokter (untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti ereksi yang terlalu lama
- Lakukan kontrol 1 kali/bulan untuk evaluasi
- Jika ereksi lebih dari 1 ½ jam, kompres dengan ice pack, dan minum sudafed (60 mg pseudo ephedrine) hingga 1 jam, jika belum berhasil hubungi dokter
Teknik penyuntikan intracavernosal
- Siapkan obat injeksi, kapas alcohol dan disposable spuit
- Usap bagian atas atas botol obat dengan kapas alkohol
- Ganti jarum 23G dengan jarum yang lebih kecil (27G – 29G)
- Buang udara yang ada di dalam spuit sampai ujung jarum terisi cairan, tutup kembali jarumnya
- Tutup bagian atas botol dengan plester dan masukkan kembali ke dalam kulkas
Persiapan Injeksi
- Bersihkan penis dari sekitarnya dengan alcohol 70%
- Tentukan lokasi suntikan yaitu pada jam 9-11 atau 1-3 pada daerah 1/3 tengah penis, jangan melakukan suntikan pada jam 6 karena terdapat urethrae (saluran kencing atau pada jam 12 karena terdapat syaraf dan pembuluh darah, hindari pembuluh darah yang tampak pada permukaan
- Pegang gland penis (kepala penis) dengan ujung jari (ibu jari dan jari telunjuk) untuk menfiksasi dengan menempelkan pada paha
- Dengan satu tangan memfiksasi penis, tangan yang lain memegang spuit, masukkan jarum pada posisi seperti yang disebut di atas. Suntikkan perlahan ke dalam jaringan erektil (corpus cavernosum)
- Cabut
jarum bila cairan sudah habis dan tekan bekas suntikan ± 1 menit untuk
menghindari pendarahan
Efek Samping :
- Nyeri setempat di daerah Suntikan
- Hematoma
- Timbul nodul (benjolan)
- Fibrosis
- Prolong ereksi dan priapismus
Efek samping ini jarang terjadi bila dilakukan
dengan benar